top of page

Rock Opera Ken Arok Harry Roesli Synchronize Fest 2024

Harry Roesli, sosok yang dikenal sebagai pelopor musik eksperimental di Indonesia, kembali dikenang melalui rilisan ulang karyanya yang legendaris, 'Rock Opera Ken Arok'. Karya ini dirilis ulang dalam bentuk vinil oleh La Munai Records—sebuah label yang fokus pada pengarsipan musik klasik Indonesia. Bagi penggemar musik rock progresif Indonesia dan mereka yang terpesona dengan musik sebagai medium kritik sosial, rilisan ini adalah salah satu koleksi yang tak boleh dilewatkan.


Siluet para penampil di atas panggung saat Rock Opera Ken Arok di Synchronize Fest 2024, dengan gambar sampul vinil Rock Opera Ken Arok karya Harry Roesli.
Rock Opera Ken Arok karya legendaris Harry Roesli dihidupkan kembali di Synchronize Fest 2024, dengan deretan artis Indonesia ternama. Sebuah penghormatan terhadap warisan abadi salah satu karya musik ikonik Indonesia."


Ulasan Singkat Pertunjukan Rock Opera Ken Arok Harry Roesli Synchronize Fest 2024

Salah satu momen yang sangat dinantikan di Synchronize Fest 2024 adalah pentas ulang Rock Opera Ken Arok Harry Roesli Synchronize Fest 2024. Dalam pertunjukan tersebut, sejumlah musisi muda dan veteran tampil membawakan karya Harry Roesli dengan aransemen modern namun tetap mempertahankan esensi aslinya. Dengan panggung megah yang dihiasi visual teatrikal dan narasi sejarah, penonton diajak menyelami kembali cerita epik Ken Arok, sosok penuh ambisi dalam sejarah Jawa.


Sejumlah artis yang terlibat dalam pertunjukan tersebut termasuk:

  • Danilla Riyadi sebagai narator, membawa cerita dengan gaya khas yang mendalam.

  • Iqbaal Ramadhan memerankan Ken Arok, menampilkan transformasi dari seorang pemuda biasa menjadi sosok yang ambisius dan penuh intrik.

  • Isyana Sarasvati sebagai Ken Dedes, memancarkan keanggunan sekaligus kekuatan dari sosok perempuan penting dalam cerita.

  • Sal Priadi berperan sebagai Tunggul Ametung, yang membawa emosi dramatis dalam perseteruan antara dirinya dan Ken Arok.

  • Fauzan (Sisitipsi) tampil sebagai Ken Arok dalam interpretasi musik jazz kontemporer, membawa sudut pandang yang lebih modern terhadap karakter tersebut.

  • Jason Ranti memainkan segmen instrumental yang eksperimental, memberikan nuansa mistik yang khas.

  • Indra Lesmana mengisi bagian musik progresif dengan sentuhan jazzy yang memukau, menambahkan lapisan kedalaman pada musik orkestra.

  • Feel Koplo memberikan sentuhan remix kontemporer, memadukan musik tradisional dengan beat yang modern tanpa menghilangkan esensi asli karya Harry Roesli.

  • Dira Sugandi sebagai Bidadari, membawakan vokal yang penuh emosi, melambangkan spiritualitas dalam narasi cerita.




Quotes dari Para Artis yang Terlibat

"Sebelumnya, aku nggak tahu banyak tentang karya Harry Roesli, tapi setelah mendalami opera ini, aku jadi benar-benar kagum. Dia visioner banget, apalagi dalam mencampurkan unsur budaya Indonesia dengan kritik sosial."Iqbaal Ramadhan, pemeran Ken Arok di Synchronize Fest 2024.
"Membawakan kembali musik dari seorang legenda seperti Harry Roesli itu tantangan besar, tapi juga kehormatan. Aku sangat terinspirasi oleh kebebasan berekspresinya dalam musik."Indra Lesmana, musisi jazz yang ikut berpartisipasi dalam pertunjukan.




Bahkan artis muda yang belum pernah mendalami karya Harry Roesli sebelumnya merasakan dampak besar setelah terlibat dalam proyek ini. Danilla Riyadi mengakui bahwa warisan musik Harry Roesli menjadi semangat baru bagi generasi muda untuk berkarya dengan lebih bebas dan penuh makna.

"Harry Roesli mungkin tidak banyak dikenal generasi sekarang, tapi setelah pentas ini, saya yakin banyak yang akan mulai mencari tahu tentang karyanya. Musiknya adalah bentuk seni yang penuh kedalaman."Danilla Riyadi, narator dalam pertunjukan Rock Opera Ken Arok di Synchronize Fest 2024.



Rock Opera Ken Arok Mengguncang Synchronize Festival 2024: Sebuah Oase di Tengah Repetisi Festival Musik


Pada gelaran Synchronize Festival 2024 yang berlangsung di Gambir Expo, Jakarta Utara, Rock Opera Ken Arok tampil sebagai salah satu pertunjukan paling spesial dan inovatif. Menyajikan gabungan musik progresif dan kritik sosial yang berani, pertunjukan ini menjadi oase di tengah banyaknya festival musik dengan konsep serupa. Dengan penggambaran cerita penuh makna tentang nepotisme, korupsi, dan politik dinasti, opera ini relevan dengan kondisi sosial saat ini.


Fauzan Lubis (Sisitipsi) yang memerankan Ken Arok menghidupkan karakter dengan penuh emosi, sementara Isyana Sarasvati memerankan Ken Dedes dengan keanggunan yang memikat. Arie Kriting dan Soleh Solihun, sebagai narator, menyampaikan satir tajam yang menyinggung masalah sosial seperti nepotisme dan pencitraan politik.

Kehadiran Gerald Situmorang sebagai direktur musik, yang sukses menggabungkan musik progresif dengan unsur elektronik modern, menambah kedalaman pertunjukan.


Bagi banyak penonton, menghadirkan opera di tengah festival musik merupakan langkah berani yang berhasil memberikan pengalaman berbeda. Hari Pochang, satu-satunya musisi asli dari era Harry Roesli yang terlibat dalam pementasan ini, mengaku sangat terharu melihat bagaimana warisan Rock Opera Ken Arok tetap diapresiasi oleh generasi muda.

"Kami percaya bahwa generasi muda perlu mengenal lebih banyak tentang musisi legendaris Indonesia. Membawakan kembali Rock Opera Ken Arok adalah cara kami menjaga warisan budaya dan intelektual musik Indonesia tetap hidup dan relevan."Panitia Synchronize Fest 2024.


Mengapa 'Rock Opera Ken Arok' Begitu Bersejarah?

Harry Roesli, yang kerap disebut sebagai "Mozart dari Bandung", menciptakan 'Rock Opera Ken Arok' sebagai bentuk kritik sosial dan politik pada zamannya. Opera ini menceritakan kisah Ken Arok, seorang tokoh sejarah Jawa yang penuh intrik dan ambisi. Melalui karya ini, Harry tidak hanya menampilkan elemen musik, tapi juga memadukan teater, budaya, dan filosofi dalam satu karya yang revolusioner pada masanya.

Tidak banyak musisi yang mampu menggabungkan rock progresif dengan elemen budaya lokal sebaik Harry Roesli. Dengan gaya yang nyaris seperti Peter Gabriel dari Genesis atau Frank Zappa, Harry mendobrak batas-batas genre di Indonesia. Melalui 'Ken Arok', ia mengajak pendengarnya untuk merenungkan situasi sosial politik Indonesia kala itu. Musik bukan sekadar hiburan bagi Harry, melainkan alat untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat.

"Musik adalah bahasa universal, dan saya percaya bahwa dalam musik, kita bisa menemukan kebebasan sejati" – Harry Roesli.


Rilisan Ulang yang Eksklusif

Rilisan ulang 'Rock Opera Ken Arok' dalam bentuk vinil ini sangat istimewa. La Munai Records hanya memproduksi 333 keping, membuatnya menjadi barang kolektor yang sangat diincar. Proses remastering dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan kualitas asli dari rekaman tersebut, sekaligus memberikan sentuhan modern yang membuat vinil ini layak diputar di perangkat audio masa kini.

Setiap keping vinil juga memiliki nomor seri dan dilengkapi dengan booklet eksklusif yang memuat foto-foto langka dari masa pembuatan opera ini. Detail ini menambah nilai sejarah dan keaslian dari rilisan ini. Tidak hanya sekadar merilis ulang, La Munai juga berusaha untuk menjaga warisan musik Indonesia tetap hidup dan dapat diakses oleh generasi baru.


Bagaimana Cara Mendapatkan Vinil Ini?

Bagi Anda yang ingin mendapatkan rilisan vinil ini, segera kunjungi situs La Munai Records atau hubungi distributor resmi mereka. Dengan jumlah yang sangat terbatas, vinil ini diprediksi akan habis dalam waktu singkat. Jangan sampai ketinggalan kesempatan untuk memiliki bagian dari sejarah musik Indonesia yang langka ini.


Harry Roesli: Inspirasi Bagi Musisi Masa Kini

Harry Roesli tidak hanya menginspirasi musisi sezamannya, tetapi juga generasi setelahnya. Di dunia modern, kita bisa melihat bagaimana musisi seperti Iwan Fals atau Slank mengambil pendekatan serupa dalam menggunakan musik sebagai sarana kritik sosial. Mereka mungkin tidak menyebut Harry Roesli sebagai panutan langsung, tetapi jejaknya jelas terlihat dalam karya mereka.


Lebih jauh lagi, pengaruh Harry Roesli melampaui batas genre. Banyak musisi muda dari berbagai aliran—baik itu indie, folk, atau bahkan EDM—masih terinspirasi oleh semangat eksperimental dan kebebasan berekspresi yang dibawa oleh Harry. Melalui karyanya, ia membuktikan bahwa musik tidak harus terjebak dalam genre tertentu. Musik adalah medium untuk menceritakan kisah dan menyampaikan pesan yang lebih dalam.


Perbandingan dengan Musisi Hebat Lain di Dunia

Karya-karya Harry Roesli kerap disandingkan dengan musisi internasional seperti Frank Zappa atau Peter Gabriel, terutama dalam hal inovasi dan keberaniannya untuk mengeksplorasi suara-suara baru. Sama seperti Zappa, Harry juga menggunakan musik untuk menyampaikan kritik sosial dengan gaya yang unik. Jika di Barat kita mengenal Zappa sebagai seniman yang menolak konvensi, di Indonesia kita punya Harry Roesli yang melawan arus dengan karyanya yang sarat makna.


 

Bagi penggemar musik Indonesia yang ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang musik klasik Indonesia, vinil eksklusif, atau rilisan musik langka, HPmusic.id adalah tempat yang tepat. Dengan artikel yang mendalam dan koleksi rilisan musik dari berbagai genre, HPmusic.id tidak hanya menyediakan informasi terbaru tentang musik, tetapi juga menjadi platform yang mendukung musisi lokal dan gerakan musik independen. Jangan lupa untuk mengunjungi halaman kami untuk berita terbaru tentang rilisan vinil lainnya serta musik-musik Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page