top of page

Part 5: "50 TAHUN SONETA GROUP" Periode Fungky Dangdut

Periode Funky Dangdut, 2 Album Soundtrack Film Dan Damai Di Ujung Tahun:

Aroma Fussion,Dan Konser Penanda Berakhirnya Perseteruan Rock dan Dangdut.


Pada Album VOL 7 ada warna baru dalam musik Soneta terutama di lagu SANTAI. Saat launching album ini kepada teman – teman media Rhoma menyebut sebagai “FUNKY DANGDUT” dengan sound gitar “Wah – Wah” yang meraung – raung dan sound keyboard ciri khas dari Jon Lord (Deep Purple) dengan pattern bass yang menggugah dan menjadi iconic dari lagu tersebut sebagaimana pattern bass lagu Under Pressure milik Queen. Indra Lesmana dalam sebuah wawancara dengan majalah Mutiara pada tahun 1985 menyebut “lagu Santai sebagai Fusion dan ia senang dengan lagu santai” Selain Santai lagu KERAMAT juga menjadi hits sepanjang masa.



Setelah mengeluarkan album sound track film (STF) pertama, ditahun ini pun Soneta

mengeluarkan 2 Album STF Oma Irama Gitar Tua melahir kan hits yang berjudul

GITAR TUA dan STF Darah Muda Oma Irama menghadirkan lagu duet sepanjang masa

KERINDUAN.



Rentang waktu 1975 hingga akhir 1977 masa “PANAS” bagi hubungan rock dan dangdut

baik musisi maupun para fans dari kedua belah pihak. Diskusi musik yg digagas majalah

Aktuil dan radio OZ Bandung tak jua meredakan perseteruan dua aliran musik yang

berbeda.jenis tersebut. Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan Yapto Soeryosumarno

Ketua Pemuda Pancasila bersama Gabungan Karang Taruna Se-DKI berinisiatif untuk

membuat “islah” atau mendamaikan para fans rock dan dangdut dengan mengadakan

konser bersama antara rock dan dangdut.


Pada penghujung tahun 1977 tepatnya 31 Desember acara digelar di Istora Senayan,

Jakarta dengan mengambil tema “DAMAI DI UJUNG TAHUN” dengan menghadirkan

Godbless sebagai representasi rock dan Soneta Group representasi dangdut. Epic dari

perseteruan antara rock dan dangdut dibuka dengan Rhoma Irama dan Achmad Albar

melepas burung merpati tanda perdamaian di kedua kubu.


Dengan pagelaran tersebut terjadilah islah antara fans rock dan fans dangdut hingga

saat ini, tentunya apresiasi patut diberikan kepada penyelenggara dan kepada para fans

dari masing – masing aliran.





Kedua group musik saling berbagi lagu seperti Godbless memainkan lagu Begadang dan

Soneta Group memainkan lagu Neraka Jahanam.

Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes

Melayu dengan rock".


Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi

musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki

cita rasa yang berbeda. (Majalah Aktuil)

Sepertinya tema acara yang diambil Damai Di Ujung Tahun memang ampuh dan pesan

dari konser dua super group ini sampai kepada kedua fans beda aliran ini, sejak saat itu

tidak ada lagi konflik antara musisi rock dan musisi dangdut juga tak ada lagi benturan fisik dimasing - masing fans.


Setalah meredanya konflik rock versus dangdut, musisi rock dan dangdut pun kembali dalam hubungan yang kondusif tampak gambar Rhoma Irama duduk bersama musisi rock Super Kid (dari kiri ke kanan) Deddy Stanzah, Deddy Dores dan Jelly Tobing Aksi Panggung Soneta tahun 1977 peristiwa ini diabadikan majalah aktuil usai pementasan bersama S o n e t a G r o u p d a n Super Kid.





Commentaires

Noté 0 étoile sur 5.
Pas encore de note

Ajouter une note
bottom of page