Lirik yang Mendalam dan Emosional
Lirik lagu Seumur Jagung menggambarkan harapan besar yang kandas. Pada awalnya, sang penutur cerita mengira cintanya akan tumbuh subur, terus terpupuk dan abadi. Namun, kenyataan yang ia temui adalah sebaliknya—hubungan tersebut berakhir sebelum ia sempat mengecap manisnya cinta yang sebenarnya.
Lirik Lagu Seumur Jagung
Tiada kusangka cintaku yang agung
Ternyata hanya seumur jagung
Belum puas ku mengecap manisnya
Tapi pahitnya yang menimpa
Tetapi pahitnya yang menimpa
Kukira cinta yang kutanamkan atas dirimu
'Kan tumbuh subur terpupuk s'lalu abadi berpadu
Tiada kusangka cintaku yang agung
Ternyata hanya seumur jagung
Belum puas ku mengecap manisnya
Tapi pahitnya yang menimpa
Tetapi pahitnya yang menimpa
Kukira cinta yang kutanamkan atas dirimu
'Kan tumbuh subur terpupuk s'lalu abadi berpadu
Tiada kusangka cintaku yang agung
Ternyata hanya seumur jagung
Belum puas ku mengecap manisnya
Tapi pahitnya yang menimpa
Tetapi pahitnya yang menimpa
"Tiada kusangka cintaku yang agung, ternyata hanya seumur jagung"
adalah ungkapan yang langsung menghujam hati. Lagu ini seakan menjadi refleksi bagi mereka yang pernah merasakan singkatnya kebersamaan dengan orang yang mereka cintai, namun dengan akhir yang pahit dan tidak terduga.
Cinta yang Terlalu Cepat Berakhir
Makna dari frasa Lirik Lagu Seumur Jagung dalam lagu ini menyimbolkan hubungan yang baru saja dimulai namun sudah harus berakhir. Sebuah cinta yang singkat, ibarat tanaman jagung yang masa tumbuhnya cepat, namun tak sempat memberikan hasil yang diharapkan. "Belum puas ku mengecap manisnya, tapi pahitnya yang menimpa" menjadi pernyataan bagaimana harapan besar yang baru mulai dirasakan, terhenti oleh kenyataan pahit yang datang tiba-tiba.
Banyak orang bisa berhubungan dengan perasaan yang disampaikan dalam lagu ini—cinta yang diharapkan bisa bertahan lama, ternyata hanya bersifat sementara. Hubungan yang baru saja mulai berbunga, malah harus layu sebelum berkembang sepenuhnya.
Pesan Tersirat di Balik Lirik Lagu Seumur Jagung
Selain menyuarakan kisah cinta yang singkat, "Seumur Jagung" juga memberikan pesan bahwa tidak semua cinta ditakdirkan untuk abadi. Ada kalanya kita harus menerima bahwa hubungan tersebut hanya bagian dari perjalanan hidup, meski terasa sulit untuk diterima.
Anisa Rahma mengemas semua perasaan ini dalam alunan melodi yang lembut namun menyayat hati. Lagu ini mengajarkan kita untuk belajar melepaskan, meski pahitnya cinta yang singkat masih membekas.
Sebuah Refleksi
Bagi mereka yang pernah mengalami cinta yang kandas terlalu cepat, lagu "Seumur Jagung" mungkin menjadi teman refleksi. Ia menyampaikan rasa kehilangan dan kekecewaan dengan cara yang tulus dan jujur. Ada keindahan dalam setiap cerita yang berakhir, karena di balik kepedihan, ada pelajaran yang bisa diambil.
"Seumur Jagung" adalah cermin bagi mereka yang pernah berharap terlalu tinggi, namun harus menerima kenyataan pahit yang datang tiba-tiba. Meski hanya seumur jagung, cinta tersebut tetap meninggalkan kesan mendalam.
Lagu "Seumur Jagung" mengingatkan kita bahwa cinta tak selalu abadi, namun meskipun singkat, ia bisa meninggalkan bekas yang dalam. Dengan melodi yang menyentuh dan lirik yang penuh perasaan, Anisa Rahma berhasil menghadirkan sebuah karya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga penuh makna.
Comments