Kenapa Lagu atau Akun Bisa Kena Banned ? Ini Rahasia di Baliknya!"
Di dunia musik digital yang semakin berkembang, banyak musisi baru hingga senior yang mulai mendistribusikan karya mereka melalui berbagai platform streaming dan distributor digital. Tapi, apa jadinya kalau tiba-tiba lagu atau bahkan akunmu kena banned tanpa alasan yang jelas?
Masalah ini sebenarnya sering terjadi, dan penyebabnya bisa beragam, mulai dari pelanggaran hak cipta hingga pelanggaran kebijakan platform yang tidak disadari oleh para musisi. Di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan banned, solusi nyata, hingga tips agar kamu terhindar dari masalah tersebut. Yuk, simak sampai habis!
Kenapa Lagu atau Akun Bisa Kena Banned?
Kenapa Lagu atau Akun Bisa Kena Banned? Sebelum masuk ke penyebab teknis, kita harus paham dulu bahwa setiap platform streaming memiliki aturan mainnya masing-masing. Dari Spotify, Apple Music, YouTube, hingga platform baru seperti Suno AI, semuanya menerapkan kebijakan yang ketat terhadap hak cipta dan aktivitas mencurigakan.
Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa lagu atau akun musisi bisa kena banned:
Sampling Tanpa Lisensi
Salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan musisi adalah menggunakan sampling tanpa izin dari lagu lain. Seorang musisi indie, Dina, merilis remix dari lagu Billie Eilish tanpa izin. Awalnya lagu tersebut viral di TikTok, tetapi tidak lama kemudian Spotify men-take down lagunya karena melanggar hak cipta. Dina kemudian belajar pentingnya lisensi sampling dan kini menggunakan royalty-free samples dari platform seperti Splice.
Menurut laporan dari IFPI (International Federation of the Phonographic Industry), pelanggaran hak cipta musik menjadi penyebab terbesar penurunan lagu dari platform streaming. Platform seperti Spotify dan Apple Music bekerja sama dengan sistem deteksi hak cipta yang otomatis, sehingga sampling tanpa izin mudah dideteksi dan berujung banned.
"Hak cipta bukan hanya soal hukum, tapi juga tentang menghormati karya orang lain." — Paul McCartney
Fraud Streaming (Buzzer Lagu)
Banyak musisi tergiur menggunakan jasa buzzer atau streaming bot untuk meningkatkan jumlah stream lagu mereka secara instan. Meski terdengar menggiurkan, praktik ini jelas melanggar kebijakan platform dan bisa membuat akunmu di-banned permanen.
Menurut penelitian dari Music Business Worldwide, lebih dari 3-4% streaming di Spotify pada 2021 berasal dari aktivitas fraud. Spotify dan Apple Music memiliki sistem pendeteksian yang mampu memantau aktivitas mencurigakan ini, sehingga banned bisa terjadi kapan saja.
Seorang rapper, Rio, menggunakan jasa buzzer untuk meningkatkan jumlah stream lagunya di Spotify. Meski berhasil masuk ke beberapa playlist besar, akun Rio di-banned setelah terdeteksi oleh sistem anti-fraud Spotify.
"If you can't build it organically, it's not worth building at all." — Gary Vaynerchuk
Konten AI dan Kepemilikan Lagu
Lagi ngetren nih, lagu-lagu yang dihasilkan oleh AI seperti dari Suno AI atau platform lainnya seperti Aiva dan Amper Music. Tapi, masalah kepemilikan lagu dari AI ini masih sering diperdebatkan. Kalau kamu menggunakan AI untuk membuat lagu dan meng-upload-nya, pastikan kamu membaca kebijakan terkait kepemilikan karya dari platform yang kamu gunakan.
Misalnya, beberapa platform AI memiliki aturan bahwa jika kamu menggunakan versi gratis, karya tersebut bisa menjadi milik platform. Sementara dengan akun premium, kamu bisa memiliki hak penuh atas karya tersebut.
Disclaimer: Kebijakan mengenai kepemilikan karya bisa berbeda antara platform. Pastikan kamu membaca terms of service dengan teliti sebelum mendistribusikan karya AI kamu.
Akun Ganda dengan Identitas Sama
Buat musisi yang punya lebih dari satu akun tapi hanya menggunakan satu KTP atau alamat IP yang sama, ini bisa memicu masalah. Kebijakan banyak platform, seperti TuneCore dan DistroKid, melarang pendaftaran akun ganda dengan identitas yang sama karena dianggap sebagai usaha manipulasi pasar atau royalti.
Jadi, kalau kamu punya banyak proyek musik dan pengen bikin akun terpisah, pastikan kamu menggunakan identitas yang sesuai per aturan.
Distributor Musik Populer di Indonesia
Jika kamu berencana mendistribusikan lagu, berikut beberapa platform populer yang bisa digunakan oleh musisi Indonesia:
DistroKid Platform distribusi musik ini sangat populer karena memungkinkan kamu untuk upload lagu tak terbatas hanya dengan biaya $19,99 per tahun. DistroKid juga memberikan 100% royalti kepada artis, tetapi hati-hati dengan aktivitas fraud karena mereka memiliki algoritma ketat yang mendeteksi aktivitas mencurigakan.
TuneCore Dengan biaya $29,99 per album per tahun, TuneCore sedikit lebih mahal daripada DistroKid, tetapi banyak artis memilih platform ini karena pembayaran royalti yang cepat dan kontrol penuh terhadap karya.
Netrilis Distributor lokal yang populer di kalangan musisi Indonesia karena biayanya yang terjangkau dan menyediakan support berbahasa Indonesia. Cocok buat kamu yang ingin distribusi ke Spotify, Apple Music, dan platform lainnya.
SoundOn: Distributor musik yang dimiliki oleh TikTok. SoundOn memberikan kesempatan kepada artis untuk mendistribusikan musik mereka ke platform streaming sambil memanfaatkan ekosistem TikTok untuk promosi. Keuntungan utama SoundOn adalah promosi langsung ke audiens TikTok yang luas dan potensial untuk viral. Biayanya gratis untuk tahun pertama, kemudian ada potongan royalti sebesar 10% setelah tahun pertama.
Believe: Salah satu distributor besar yang beroperasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Believe menawarkan layanan distribusi lengkap dengan manajemen promosi, yang membuat mereka lebih cocok untuk artis yang ingin bekerja sama dengan tim profesional. Namun, biaya layanan dan syarat kerja sama biasanya lebih tinggi dibanding platform distribusi mandiri.
Disclaimer: Harga dan kebijakan distribusi dapat berubah sesuai kebijakan masing-masing platform. Pastikan membaca detail layanan dengan cermat.
Label Musik vs Distribusi Mandiri
Selain menggunakan distributor, kamu juga bisa bergabung dengan label musik. Ini memberi keuntungan lebih besar dalam hal promosi dan branding. Contoh label yang membuka peluang kerjasama dengan artis:
HP Music: Label ini memberikan beberapa layanan kolaborasi dengan artis melalui tiga jalur utama:
Titip Edar Lagu Original: Artis bisa menitipkan lagu mereka untuk didistribusikan secara resmi oleh HP Music. Ini cocok untuk musisi yang sudah punya karya tapi membutuhkan dukungan distribusi.
Titip Edar Lagu Cover: HP Music juga menyediakan jasa distribusi untuk artis yang meng-cover lagu-lagu populer dengan syarat lisensi cover.
Mendaftar Sebagai Artis HP Music: Artis yang memiliki potensi dan nilai lebih bisa mendaftar sebagai artis resmi di bawah naungan label, di mana mereka akan mendapatkan dukungan penuh untuk produksi dan promosi (syarat dan ketentuan berlaku).
Kamu bisa cek lebih lanjut mengenai kolaborasi dengan HP Music di https://www.hpmusic.id/kolaborasi.
Musica Studio’s: Salah satu label terbesar di Indonesia yang sering bekerja sama dengan artis-artis baru maupun musisi senior. Mereka memiliki jaringan distribusi yang luas dan menawarkan dukungan penuh dalam produksi hingga promosi. Namun, seperti kebanyakan label besar, mereka cenderung lebih selektif dalam memilih artis yang bekerja sama.
Banyak artis baru yang terjebak oleh pelanggaran hak cipta, fraud, dan manipulasi yang berakibat pada banned akun atau lagu mereka. Agar kamu tidak terjebak dalam masalah ini, pastikan untuk:
Pahami kebijakan platform AI seperti Suno, Boomy, dan sejenisnya terkait kepemilikan lagu.
Gunakan sampling dengan bijak dan selalu periksa lisensi.
Hindari penggunaan multiple akun dari satu KTP atau IP yang sama.
Jauhi praktik buzzer dan manipulasi play count dengan bot.
Bangun nilai personal sebagai artis melalui media sosial dan promosi aktif.
Jika kamu serius dalam membangun karir musik, pastikan semua aspek teknis dan hukum sudah kamu pahami dengan baik. Jangan hanya fokus pada kualitas musik, tetapi juga bagaimana kamu mengembangkan brand dan mempromosikan musikmu secara efektif.
Bergabunglah dengan hpmusic.id untuk mendapatkan dukungan label yang berpengalaman, atau cobalah ikut 30-Day Challenge for Musicians agar kamu siap merilis lagu dengan lebih percaya diri!
Comments