top of page

Gus Miftah Viral dengan penjual es teh

Kronologi Insiden Gus Miftah Viral dengan penjual es teh

Insiden bermula dari sebuah acara yang dihadiri Gus Miftah. Dalam video yang viral di media sosial, ia terlihat melontarkan candaan yang dianggap merendahkan seorang pedagang es teh. Ucapan tersebut langsung memicu reaksi keras dari publik, terutama di kalangan netizen. Banyak yang menyayangkan candaan itu datang dari seorang tokoh agama yang selama ini dikenal dengan dakwah yang santai dan menghibur.


Gus Miftah Viral dengan penjual es teh
Kronologi Insiden Gus Miftah dan Penjual Es Teh

Seorang tokoh agama lain, Kiai Cholil Nafis, juga ikut mengomentari peristiwa ini. Ia menulis di Twitter,

“Astaghfirullah, jangan ditiru ya deekk...” Kiai Cholil Nafi

sebagai respons terhadap candaan Gus Miftah​


Permintaan Maaf Gus Miftah

Setelah menuai kritik, Gus Miftah Viral dengan penjual es teh segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui media sosial. Dalam videonya, ia menyatakan penyesalan mendalam dan meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh yang menjadi subjek candaan tersebut.

“Kami manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran untuk saya pribadi dan semua yang menyaksikan,” ujar Gus Miftah​


Respon dari Penjual Es Teh

Menariknya, pedagang es teh yang menjadi korban candaan tersebut justru memberikan tanggapan yang bijak. Ia menyatakan telah memaafkan Gus Miftah, meskipun mengaku sempat merasa sakit hati. Bahkan, ada kabar bahwa ia akan diberangkatkan umrah oleh salah satu pihak yang merasa simpati terhadap kejadian ini​


“Tidak ada manusia yang sempurna, saya sudah maafkan. Semoga kita semua lebih berhati-hati dalam berbicara,” katanya dalam sebuah wawancara​

Pelajaran Penting dari Kasus Ini

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kata-kata, terutama dari figur publik, memiliki dampak besar. Seperti yang dikatakan seorang psikolog komunikasi, "Candaan itu seperti pisau; di tangan yang salah, ia bisa melukai." Insiden ini juga menunjukkan kekuatan media sosial dalam menyuarakan opini publik, sekaligus memberi ruang untuk introspeksi bagi semua pihak.


  • "Candaan yang tidak pada tempatnya bisa melukai hati lebih dalam daripada hinaan langsung." — Kiai Cholil Nafis

  • “Kesalahan adalah manusiawi, namun meminta maaf adalah langkah besar untuk menunjukkan kemanusiaan kita.” — Gus Miftah​


Kasus Gus Miftah ini menjadi pembelajaran penting tentang etika berkomunikasi di ruang publik. Dengan permintaan maaf dan respon bijak dari semua pihak, diharapkan kejadian ini menjadi refleksi bagi banyak orang. Apa pendapatmu tentang insiden ini? Yuk, bagikan komentarmu di kolom diskusi!



コメント

5つ星のうち0と評価されています。
まだ評価がありません

評価を追加
bottom of page